Pertama,
pelaku bom di tiga gereja merupakan satu keluarga yang terlibat dalam
melakukan serangan teror bom bunuh diri. Kedua, keterlibatan perempuan
dalam aksi bom bunuh diri kian masif.
Adapun yang ketiga, para
teroris makin nekat mendatangi polisi, meskipun di markasnya, untuk
melakukan serangan. Keempat, kasus bom Surabaya menunjukkan bahwa pelaku
teror bom bunuh diri bukan lagi hanya dari kalangan ekonomi lemah,
melainkan juga sudah melibatkan kalangan ekonomi mapan.
Di samping itu, aksi teroris yang beruntun ini menunjukkan bahwa program deradikalisasi yang digalang pemerintah gagal total.
"Jaringan baru teroris bermunculan dan jaringan yang tertidur bangun lagi," tuturnya.
"Sepertinya
pemerintah perlu mengevaluasi banyak hal agar situasi keamanan di
negeri ini kembali kondusif, terutama saat Ramadan, Idul Fitri dan
pelaksanaan Pilkada serentak," tutupnya.
(rdw)
Sumber: JPG
Editor: Boy Riza Utama